Senin, 09 Juni 2008

GAWE BAULAKNG

Oleh. Paulus F. Samuel

Jadi orang Dayak memang "ribet", dalam hidup berumah tangga saja, kalau mau mengikuti originalitas sebagai orang Dayak, mesti melewati bermacam-macam proses, tapi itulah uniknya orang Dayak.
"Gawe Baulakng", adalah sebuah pesta puncak, dalam sebuah perkawinan. Jaman dulu, gawe baulakng menjadi sebuah tolok ukur bagi orang Dayak (khususnya Kanayatn), untuk menjadi Timanggong, Imam, Picara dan lainnya yang berhubungan dengan kepemimpinan, haruslah sudah melaksanakan Gawe Baulakng.
Dengan telah melaksanakan Gawe Baulakng, berarti orang tersebut dianggab layak, meski masih banyak prasyarat, selain sudah melaksanakan Gawe Baulakng, untuk menjadi pemimpin bagi orang Dayak.
Minimal orang tersebut, sudah tidak memiliki banyak beban "hutang", hutang kepada ahli waris, kepada Jubata, kepada arwah-arwah moyangnya dan lain-lain, yang dipandang dari sisi adat.

1 komentar:

Anonim mengatakan...

bro berkunjung de blog aku....aku sudah link blog kamu